Rabu, 16 Januari 2013

SUKU TENGGER


SUKU TENGGER
Suku tengger merupakan penduduk asli jawa yang pada saat itu hidup pada masa pemerintahan kerajaan majapahit. Saat masuknya islam ke pulau jawa terjadi persinggungan dengan kerajaan-kerajaan yang ada di pulau jawa, yang salah satunya kerajaan majapahit yang merasa terdesak dengan kedatangan pengaruh islam, kemudian melarikan diri ke wilayah bali dan pedalaman gunung bromo dan semeru.

Menurut penuturan masyarakat setempat,diyakini bahwa mereka adalah keturunan roro anteng yaitu seorang putri dari raja majapahit dan joko seger yaitu putra seorang brahmana. Asal mula nama suku tengger diambil dari nama belakang rara anteng dan jaka seger. Keduanya membangun pemukiman dan memerintah di kawasan tengger ini kemudian menamakanya sebagai purbowasesa mangkurat tengger atau artinya “penguasa tengger yang budiman”

Masyarakat tengger beragama islam,Kristen,hindu dan hampir mayoritas agama mereka adalah hindu mereka adalah penganut agama yang taat tapi berbeda dengan agama hindu yang biasanya seperti dimana bila ada yang meninggal pasti mayatnya dibakar tetapi lain halnya dengan suku tengger  mereka membakar boneka yang melambangkan mayat tersebut dan mayat aslinya hampir sama seperti ritual islam bedanya air untuk memandikan mayatnya telah dimantarai oleh dukun dan di suku tengger tidak mengenal sistem kasta.

Orang tengger berbahasa jawa kuno dari bahasa kerajaan majapahit mata pencaharian mereka adalah petani dan penambangan pada musim hujan mereka menanam sayuran dan apabila musim kering mereka menanam jagung dan mereka menambang pasir dan belerang dan penghasilan lainya dari pariwisata gunung bromo.

Masyarakat tengger menjunjung tinggi nilai persamaan dan demokrasi disana pemimpin spiritual atau dukun lebih disegani dari pada pemimpin administratif. Di suku tengger mempunyai peraturan sendiri diluar dari hukum formal.

Kehidupan suku tengger sangat damai karena segala masalah dapat dimusyawarahkan dan bila ada pelanggaran dapat dilaporkan oleh petingi (kepala desa) bila cara tersebut tidak menolong maka si pelaku pelanggaran itu cukup disatru yaitu dikucilkan oleh penduduk desa suku tengger.











SUMBER:

http://www.scribd.com/doc/26297728/Sejarah-Agama-Tradisi-dan-Budaya-Suku-Tengger-Bromo

nama:panggi eko prasetiyo
kls: 1ea25
npm: 15212636

TARIAN SINTREN


TARIAN SINTREN
Sintren adalah kesenian tradisional masyarakat jawa, khususnya di Cirebon kesenian ini terkenal di pesisir utara jawa barat dan jawa tengah                                                                                                                
Kesenian sintren di kenal juga dengan nama lais. Kesenian sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis dan magis.
Sintren diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dan pembantunya. Dalam perkembangannya tari sintren sebagai hiburan budaya, kemudian dilengkapi dengan penari pendamping dan bodo (lawak).

SEJARAH

kesenian sintren berasal dari kisah raden sulandro yang memadu kasih dengan sulasih putri dari desa lain namun hubungan tersebut tidak mendapatkan restu dari ayah raden sulandro. akhirnya raden sulandro pergi bertapa dan sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan daintara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib. Pertemuan tersebut diatur oleh ibunda raden sulandro yang memasukan roh bidadari ke tubuh sulasih,pada saat itu pula raden sulandro yang sedang bertapa dipanggil oleh roh ibunya untuk menemui sulasih dan terjadilah pertemuan diantar sulasi dan sulandro. Sejak saat itulah setiap diadakan sintren sang peneri dimasuki oleh roh bidadara oleh pawangnya dengan catatan penari masih gadis.

BENTUK PERTUNJUKAN


Dalam tarian ini seorang gadis muda dengan kacamata hitam akan berdiri di depan para pemain gamelan di hadapan kepulan asap kemenyan kemudian tiga orang penjaga dan seorang pawang yang melilitkan kain batik ke seluruh tubuh penari kemudian penari di masukan kurungan ayam besar kemudian pawang terus membakar kemenyan sambil memantrai penari untuk memanggil roh kemudian penari keluar dengan menari tanpa sadar yang sebenarnya dimasuki roh biasanya penari akan menaiki tubuh penjaga dan menari diatasnya dan untuk menghentikan tarian penari dengan melemparkan uang koin saat tubuh penari terjatuh dan ditangkap penjaga kemudian pawang akan membakar kemenyan dan menaburkan kembang dan roh pun akan keluar dan dengan kelihatan masih sedikit pusing dia pun berdiri dan memberi salam kepada penonton.   

  






sumber:

http://travel.detik.com/read/2012/06/26/072826/1950678/1025/mistis-magis-dan-hipnosis-dalam-tari-sintren-cirebon


nama:panggi eko prasetiyo
kls: 1ea25
npm 15212636